Berteriak-teriak protes di sisi kupingku, karena menurutnya, seandainya saja saat itu tidak ada rencana yang sudah terbentuk, ia pasti sudah melayangkan bogem mentahnya ke rahangku. “Chie akan menikah enam bulan lagi.”
Ah? Bokep india Masih tetap larut dalam kesedihannya. Mungkin aku takkan sesedih Chie, mungkin juga. Jay bangkit berdiri dan menghampiriku. Yang lebih suka minum es dengan murahan daripada minuman-minuman mahal yang tersedia di kafe-kafe. Aku dapat melihat alis matanya yang berkerut. Ucapan itu sangat pahit dan mengena. Gadis kaya yang lebih suka naik becak daripada Mercedes. “Kamu lebih serius, kan?” Jay menatap lekat pandangan mataku. terima kasih,” suaranya terdengar sendu, “Kamu?”
“Aku sudah menimbang-nimbang,” jawabku. Masih tetap larut dalam kesedihannya. “Seandainya saja pikiran kita sudah lebih terbuka, mungkin Indonesia sudah kehabisan perawan. Masih tetap larut dalam kesedihannya. Jay memandang mataku, dan melengos ke arah lain. “Hei! Kunikmati setiap bagian kemaluanku yang mendesak masuk. “Aku akan berangkat ke Australia akhir Oktober.”
Aku terenyak, mengangkat tubuhku dan menatap matanya bertanya-tanya. Aku mulai berkeliling kota mengumpulkan foto copy makalah dan paper yang dibutuhkan.