Kami ngobrol panjang lebar. Saya merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri saya ditempat tidur. Bokep live Suatu ketika saat saya membersihkan kamar Roy, tidak sengaja saya melihat buku Penthouse miliknya. Tetapi kemudian anak saya menangis, saya meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak saya. Kami hidup berkecukupan. Hari kemudian berlalu seperti biasa. Sebelum saya sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh saya sudah dibalik olehnya. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya. Akhirnya walaupun dengan susah payah, saya berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit. Saya menggunakannya di dalam, dimana ada stockingnya, sehingga saya menggunakan pakaian jeans di luar selama saya melakukan aktivitas dirumah seperti biasa. Niko yang mendengar lalu menyuruh Roy untuk mengajari saya menggunakan komputer dan internet. Roy memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa saya mengulum penisnya. Roy menyorongkan penisnya kebibir saya. Saya orgasme berulang-ulang. Suami saya setuju saja. Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Kata Roy, kamar saya terlalu jauh, padahal saya berat, jadi dia membawa saya ke kamarnya. Hingga terjadi pada suatu hari dimana saat saya menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada saya. Aduh nikmat sekali. Saya tidak tahu bagaimana harus menghentikannya.
