Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena PR bahasa Inggrisku menumpuk.Tiba-tiba aku mendengar bunyi derit rem. Cuma seringnya tidur di ruang baca, karena sofa di situ besar dan empuk. Bokep live “Auuchh…”, aku menjerit.“Achh!”, Terasa dunia ini berputar saking sakitnya. Praktis aku sendirian di rumah. Tangannya mulai memainkan payudaraku. Tangan Kak Agun menelusup ke CD-ku.Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik diri. Mending bantuin aku ngerjain PR”. Saat itu perasaanku tidak karuan antara kepingin dan takut. Saat itu Kak Agun memelukku dan menghiburku,
“Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi kenang-kenangan buat kamu. “Alit…, nggak apa-apa, hadiah ini karena Kak Agun sayang Alit”. Nampaknya Kak Agun kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa. Aku ngeri, dan takut. Dan tiba aku merasa nyaris terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”. Aku memang belum pernah merasakannya walau sebenarnya takut dan malu.Tiba-tiba aku kaget ketika ada “sesuatu” yang mengganjal menusuk-nusuk milikku, “Uch…, uch…”, aku menjerit. Jari-jemarinya menari-nari di atas perut, dan meluncur ke BH.Terampil jemarinya menerobos sela-sela BH dan menggelitik putingku.
