Ternyata kami sudah sampai di depan bioskop. Sambil buang air kecil, aku berpikir untuk mengajak Nidar pulang saja tanpa harus menunggu hingga selesainya cerita film itu, karena kami juga tidak konsentrasi lagi nonton.“Dar, kita pulang aja yuk, filmnya kurang menarik. Link bokep Aku tidak tahu apa orangtua Nidar sudah tahu kedatanganku atau pura-pura tidur, sebab suaranya sejak kami datang sama sekali tidak terdengar. Maaf atas tindakanku tadi” sesalnya sambil menarik kemabli CD-nya ke atas dan menurunkan roknya yang tersingkap itu.Untung kuingatkan, sebab beberapa detik kemudian tiba-tiba lampu ruangan bioskop menyala pertanda istirahat sejenak. “Yah, nggak apa-apa Bu, jika Ibu masih percaya padaku. “Nya..nya..dcat..dcat..dcut” seolah ada getah yang sedikit melengket di antara peraduan paha dan kemaluan kami. Nidar ternyata tidak pakai CD sama sekali, sehingga terlihat dengan jelas gundukan putih mulus yang belum berbulu di antara kedua pahanya. Kami cukup lama bermain lidah. Pacarku tamat di SMP dan aku tamat di SMA di ibukota kecamatanku. maaf aku mengganggu nih”, teriakku dari luar pintu yang memang tidak tertutup.
