“Anda tidak lihat jalan atau bagaimana. Meski, kemudian Pak Budi juga sering minta duit, saya tidak merasa membeli kepuasan syahwat kepadanya. Link bokep Sudah dijual si penodong.Saat mau pulang, saya hampir bertabrakan dengan Pak Budi di koridor kantor Polsek itu. Tubuh besar hitam itu pun ambruk diatas tubuh saya. Untung tidak terlalu parah betul. Sementara ranjang kayu hanya beralaskan kasur yang sudah menipis.Pak Budi kemudian memberikan kain sarung. Bisa-bisa jatuh masuk got itu,” katanya seraya melepaskan saya dari pelukannya. Masak menabrak motor saya. Berjalan dengan lambat. Sekali waktu, saya keceplosan. Risih juga membuka pakaian di depan pria tua itu. Ia menghentak dengan kuat. Bila sudah begitu, saya juga tidak mau terlalu rewel. Sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja.“Oh begitu ya. Umurnya tiga tahun diatas saya atau 25 tahun. Menghayalkan banyak hal. Dan ini mendapat perhatian besar Pak Budi. Akibatnya, tergolek disamping tubuh suami–yang tidak terlalu kekar itu-dengan mata yang masih nyalang itu, saya sering-entah mengapa-menghayal. Ketika suatu kali, suami saya ke Jakarta karena ada urusan pekerjaan, Pak Budi malah menawarkan diri untuk menjaga rumah.
