“Mau coba bir?” tanyanya lagi. Diriku? Bokep HD Sialnya (atau malah untungnya?) aku yang harus menerima hasratnya itu. Memek dan mulutku sampai seperti mati rasa setelah masing-masing memperoleh gilirannya yang ke-2 atau ke-3. Aku tak kuasa menolak karena agaknya akupun butuh penyaluran libido. Namun aku tetap ngobrol ramah dengan mereka. Kita bikin acara dan tidak akan tidur semalam suntuk. Kami duduk di atas kloset tertutup. Mereka membayarku, ada yang 20 ribu ada juga yang 50 ribu semalam. Aku tak kuasa menolak karena agaknya akupun butuh penyaluran libido. Namun lagi-lagi tak sampai 15 menit Bino sudah keluar sperma lagi. Dosa siapa? “Diam, Nul. “Sudah, mas?” bisikku dengan nafas agak tersengal-sengal telentang. Dasterku sudah tersingkap ke atas dan tangannya sekarang tengah menggerayangi memekku dan melepas CD-ku. Zakarnya yang lumayan besar keluar masuk dengan leluasa karena milikku pun sudah agak longgar akibat seringnya kupakai mengejar nikmat. Untuk pencegahan kehamilan selama ini aku memang sudah rutin minum pil kb sesuai anjuran teman kostku dulu. Lampu kamarku dimatikan sehingga aku tak bisa melihat siapa yang sedang berusaha memperkosaku. Dengan uang pemberian mereka yang cukup banyak aku indekost di suatu kampung yang biayanya hanya 50 ribu sebulan.