Disana Silvi sudah menungguku, tapi dia tersenyum waktu melihatku datang, tadinya kupikir dia akan kecewa, tapi syukurlah kelihatanyya dia tak kecewa.“Maaf jadi nunggu ya vi, harus beres-beres sesuatu dulu.”“Gag apa-apa pak, Silvi juga barusan ada yg harus diselesaikan dulu dgn neni.”“Yo.” kataqu sambil membukkan pintu untuk dia, dan dia masuk kedalam mobil kemudian duduk disebelahku.Diperjalanan kami ngobrol kesana kemari, dan tanpa terasa akhirnya kami masuk ke komplek perumahan dimana Silvi tinggal lalu kami turun menuju ke rumahnya. Sex Bokep uhh.”
Badanya mengejang beberapa waktu sebelum akhirnya dia lunglai bersender kedadaqu.“Gimana vi rasanya?”“Enak pak.”Kulihat air matanya berlinang.“Kenapa kamu menangis vi.”Dia diam tak menyahut.“Kamu nyesel udah melaqukan ini?” tanyaqu.“Bukan pak.”“Lantas?”“aqu bahagia, akhirnya aqu mendapatkan apa yg aqu idam-idamkan selama ini yg seharusnya datang dari suami aqu.”“Oh begitu.”Kami saling terdiam beberapa waktu sampai aqu lupa bahwa jari tengah tangan kiriku masih bersarang didalam kemaluannya dan aqu cabut perlahan, dia menggeliat waktu kutarik jari tanganku, dan aqu masih tercenung dgn kata-kata terakhir yg terlontar dari mulutnya, benar rupanya .. Dgn posisi duduk seperti itu tanganku bisa mulai bekerja dan bergerilya. Pak enak sekali, dorong terus pak, Silvi belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini ..”
Aqu keluar masukkan kemaluanku ini kedalam badannya dgn irama yg semakin lama semakin