Akhirnya kuarahkan mobilku ke arah Jl. Bokep live Aku ragu juga sih, apa dia mau kusetubuhi. Kulihat mobil yang parkir di halaman rumahnya, BMW 528i. Paling-paling juga hamil. Paling-paling juga hamil. CD-nya sudah kelihatan sebagian, tipis, warnanya cream juga. Pelan-pelan dan sedikit-sedikit kutekan kepala penisku, terus dan terus…. Sambil menulis ini aku jadi ingat kejadian itu. Kupikir itu pasti Vera. Produksi garment ini lumayan terkenal di Indonesia, kebetulan juga produknya di ekspor ke mancanegara. Itu resikoku. Dulu aku kuliah di universitas swasta terkenal di Bandung Utara. Sensasinya benar-benar tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Penisku sengaja belum kucabut, kubiarkan saja mengecil sendiri di dalam vaginanya.Aku bisikan di telinga Vera, “Wo ai ni, Ver…” kataku sok Mandarin. Aku kerja di pabrik itu kira-kira hampir 2 tahun sampai sekarang. Setiabudi terus belok kiri, sampailah aku di cafe “The Peak”. Tapi sekali lagi dia hanya diam dan dengan matanya yang coklat menatapku penuh arti, yang artinya aku juga nggak tahu. Aku ragu juga sih, apa dia mau kusetubuhi. Asli cantik sekali! Terus kubilang kapan kepastiannya, dia bilang lusa barang dijamin ada.
