Aku meraih penisnya dan mengelus-elus pelan, sambil dia mencumbu leher dan bibirku. Dia mengalah, aku segera memunguti pakaianku dan memakainya segera. Bokep live Dia memelukku dan menarik tubuhku. Kakiku yang kanan mengait di pinggang Mas Putra dibantu tangannya, sementara tanganku memeluk punggungya. Kami bercumbu sebentar, menenangkan diri dengan penis tetap menancap di vagina. Kurasakan payudaraku menempel di punggungnya. Karena kedinginan, aku memeluk Mas Putra agar mendapatkan kehangatan. Setelah saling menyapa, kami menonton sambil mengobrol. Dia menghentikan gerakannya sejenak. Aku agak tenang, kemudian pelan dia kembali menekan penisnya lebih dalam, aku menggigit bibir, dia menatapku waktu memasukkan lagi penisnya pelan-pelan. Tanpa komando, dia membuka sendiri kemejanya di depanku pelan-pelan, seolah mau merangsangku. Aku tertawa lagi. Tapi aku mencoba bangun dan menolak cumbuan MAs Putra. Kemudian dia mengecup payudaraku pelan, mengulum. Mendadak aku sadar kalau ini di sekretariat, banyak orang bisa berdatangan kapan saja. “Kamu naik ke lantai 5 perpustakaan, nanti aku menyusul..” perintahnya. Waktu aku mau klimaks, aku menghentikan goyangan, dan Mas Putra mengerti dan menghentikan kocokannya juga. Aku mengerang bebas dan Mas Putra merangkulku dari belakang meremas payudara sambil terus mengocok. Aku duduk di atas pahanya, mengarahkan vaginaku di penisnya, kuraih penisnya dan menggosok-gosokkan kepalanya di vaginaku, memainkan klirotisku dengan penisnya.
