“He eh. Live bokep Ia tetap cuek aja seperti biasanya. Mama enggak bakalan bangun. Dia masih kelas tiga SMU. Bagus banget bentuk kontolnya, pikirku.Setelah mendpatkan minuman dingin, aku segera meninggalkan dapur. Segera kuambil minuman dingin dari lemari es. Panjangnya sekitar delapan belas senti. Dasar maniak tuh si Mimi. Tak lama setelah itu si Willy yang orgasme di mulut Mimi. Cepat. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Lagian kelakuanku dan adik-adikku juga enggak beda-beda amat sama Mama. Batangnya gemuk, segemuk botol coca cola yang sedang dipegangnya. Karirnya melesat terus. Sebelum ngentotin gua, Mama habis dihajar sama si Willy. Bagus banget bentuk kontolnya, pikirku.Setelah mendpatkan minuman dingin, aku segera meninggalkan dapur. Otomotif, sport, musik, dan pasti ngesex. Aku ingin berenang pagi-pagi di kolam renang yang ada di halaman belakang rumahku. Tapi tak juga pernah kesampaian. Biasalah, ngabis-ngabisin duit Mama. Aku dan adik-adikku selalu kompak membela Mama. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Mama enggak bakalan bangun. Pantes aja Mama paling demen ama dia dibandingin ama gigolonya yang lain,” kata Mimi padaku suatu hari. Gila aja kontol bisa segede itu! Meski begitu, aku dan adik-adikku tetap aja kompak membela Mama.Soalnya belain Papa juga enggak ada untungnya. Aku terangsang karena apa?
