Saya sudah berkata lancang…” Tuanku terdiam.Aku merasa tdk karuan.“Permisi, tuan…” dengan gugup aku bangkit lalu kembali ke kamarku. Kak Edo wajahnya nampak sangat serius.“Aku cinta padamu…”“Kak Edo… kita baru berkenalan. Live bokep indo Kami mandi. Menjilatinya lagi. Aku terus duduk di lantai, di sisi ranjang. Keluar lagi. Lega, rasanya lega sekali. Ah, khayalan yg tdk akan pernah terwujud… tapi kukira aku masih boleh berkhayal, bukan? Kami mandi. “Jangan… saya tdk pantas. Membersihkan selangkanganku.“Di cukur?” Kak Edo bertanya sambil meremas jembutku. Aku hanya punya tubuh ini, itupun sudah dinodai. Di sanalah aku menangis sejadi-jadinya, hingga lelah dan ketiduran. Terasa dingin di sore yg panas itu. Menjilat lagi. Aku merasa vaginaku sakit, ngilu, dan bahagia.Mungkin, begini rasanya pengantin baru. Sedang aku? “Kok sekarang jadi terus menerus manggil tuan…?” Aku tertunduk.Terdiam. Konon, budak tdk boleh banyak bersuara, bukan? Teman sekamarku melakukannya di ranjang sebelah ranjangku. Merasa pantatku lembab. Kak Edo bangkit, berdiri ke samping ranjang. Air mata membasahi pipiku, mengalir, menetes. Kak Edo mencabut penisnya dari vaginaku. Kak Edo mendorong maju.
