“Benar Wil?” tanyaku. Xnxx bokep Enak banget Will,” katanya dengan suara mendesis. Si Mimi paling senang dengan keberadaan Willy di rumah. sudah lama kau datang?” kata Mama dengan ekspresi malu. Gila aja. Dibelakangnya Willy asyik menggenjot kontolnya dalam lobang vagina adikku itu. Ia sibuk mencari-cari roknya untuk menutupi bagian bawah tubuhnya yang terbuka. Masak pagi-pagi ngentot disini. Mataku jadi suka mencuri pandang ke arah selangkangannya. Ia menggelinjang-gelinjang sambil merem melek menikmati hajaran kontol Willy yang luar biasa itu di memeknya. Tapi dia masih duduk di semester dua. Entah kenapa. Aku terangsang hebat. Malu. Aku tak ingin kehilangan momen yang indah itu sedetikpun. Meski begitu, aku dan adik-adikku tetap aja kompak membela Mama.Soalnya belain Papa juga enggak ada untungnya. “Habisnya elo berdua sama gilanya sih. “Baru pulang Tom?” kata Willy menegurku. “Gila lo. Entahlah. Jabatannya kini sudah wakil direktur di perusahaan tempatnya bekerja. Lagian kelakuanku dan adik-adikku juga enggak beda-beda amat sama Mama. Batang gemuk itu penuh urat-urat. “Cuek. Segala biaya hidupnya, Mamaku yang nanggung. “Yap,” sahut Willy singkat. Papa suka rese. Mama tak sadar dengan kehadiranku, karena saat itu ia sedang memejamkan matanya sambil mendesah-desah.
