Bibirku terjepit serta tertekan di antara dubur serta bagian bawah kemaluannya.Karena harus bernafas, aku tak mempunyai pilihan kecuali menghirup udara dari celah bibir kewanitaannya. Sex Bokep .“Rupanya kamu sudah tak sabar ya, Bay?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.“Hmmm…”“Haus?”“Hmmm..”“Jawab, Bay” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Bibir Bu Lia masih tetap tersenyum dan terus merenggangkan kedua lututnya.“Bayu, kamu tahu warna apa yang tersembunyi di pangkal pahaku?”Aku menggeleng lemah, seolah ada kekuatan yang tiba-tiba merampas sendi-sendi di sekujur tubuhku. Dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya. Aku memang merasa sangat lapar serta haus untuk mereguk kelembutan serta kehangatan kemaluannya. Aku menengadah.“Haus..” jawabku singkat.Tangan Bu Lia bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri serta kanan pinggulnya. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yg menekuk itu. Walau tersembunyi, jelas bisa dapat kulihat ceplakan bibir vaginanya. Kami saling menatap. Aku tak ingin ada setetes pun terbuang.Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu. Rongga dadaku mulai terasa sesak.
