Aku kemudian menjelaskan bagaimana ceritanya hingga aku bisa datang ke rumah mbah Suliyem. Di perjalanan aku jadi tahu bahwa mbah Suliyem tinggal sendirian, suaminya sudah meninggal sedangkan anak perempuan satu-satunya merantau di Jakarta dan bekerja sebagai seorang PRT, dan masih banyak lagi hingga ahkirnya kami sampai pada percakapan kunci dari semua ini …“Mas, terima kasih ya sudah mau antar simbah pulang, sekali lagi simbah berterima kasih pada mas … tapi simbah cuma punya ini mas …”Mbah Suliyem sedikit memalingkan tubuhnya membelakangiku dan kemudian berbalik sambil menyodorkan selembar uang lima ribu rupiah. Bokep live Mbah suliyem juga menjelaskan pada para tetangga bahwa aku sudah berbaik hati menolongnya dan diperkenankan untuk menginap karena sudah larut malam, mbah Suliyem merasa iba jika aku harus pulang saat itu juga. mungkin dalam pikirannya, tugas dan amanat yang sudah diembannya selesai, tapi itu tidak berlaku buatku. Di luar sana banyak gadis perawan yang bisa mas nikahin dan mas bisa entotin setiap hari…” Mbah Suliyem kemudian diam terpaku meski bundelan uang yang kuberikan masih dalam genggamannya.Kami berdua sama-sama diam tapi mataku kembali memandanginya untuk meyakinkan apakah tawaranku perlu kulanjutkan, atau sebaiknya kuminta kembali uangku dan mengurungkan kegilaan ini.
