Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.“Oom, ayo tebak. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Live bokep Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aahh..! kamu nggak boleh nonton itu! aduuhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat. Rina duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Rina mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.“Ehh.. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk
