Yang jelas semula saya sengaja menyenggol
tangannya…Mungkin karena terbawa suasana malam yang dingin dan
suasana ruangan yang syahdu, dan terdengar suara mobil
melintas di jalan raya serta sayup-sayup suara binatang
malam, saya dan bu Ida hanyut terbawa oleh suasana
romantis. Bokep XXX Sedikitnya aku sudah
merasakan kehangatannya tubuhnya dan perasaannya,
meski pengalaman ini baru pertama kali kualami.Aku tak kuasa berkeputusan, dalam kondisi seperti ini aku
semakin bergemetaran, antara mengelak dan hasrat yang
menggebu-gebu. “Sudah ditekan… pelan-pelan saja”, katanya. Saya
senang sekali dan sudah barang tentu membawa efek
nikmat. Aku menjadi kelelahan. Sampai beberapa saat bu Ida menggerakkan pinggulnya,
payudaranya bergelantungan nampak indah sekali,
kadang menyapu wajahku. Lama-lama pipiku sengaja saya
pepetkan dengan tangannya yang mulus, dia diam saja. Dia semakin bergelincangan. “Sudah ditekan… pelan-pelan saja”, katanya. Dasar
pandai merawat tubuh, karena ada dana untuk itu, rajin
fitnees, di rumah disediakan peralatannya. Kini giliran saya menindihnya,
dan mulai mengerjakan kegiatan seperti tadi. Kayak mengejar setoran saja. Nafasnya kian
tidak teratur, sedikit liar. Aku berhadapan
langsung dengan wanita tanpa busana yang bertubuh
indah, yang selama ini hanya kulihat lewat gambargambar
orang asing saja. Pegawai bu Ida ada tiga cewek di kantor, tambah saya,
belum termasuk di lapangan. Berarti dia tidak
tidur. Penisku yang kencang ikut
membelai paha indah bu Ida. Benar-benar lintas generasi!Adegan ini berlangsung lebih dari lima belas menit, kian
lama kian kencang dan cepat, gerakannya.
