Aku tetap malas keluar kamar. Bokep Jepang Kata ortuku, kasian mereka yang jauh dari orang tuanya.Aku jarang sekali keluar kamar, meski mereka datang, aku selalu diam didalam kamar. Tapi sayangnya gak bisa. Dan sekali lagi, blesssss… Kontol yang nikmat itu masuk kedalam memekku. Terdengar pula nafas Budi ikut menjadi cepat. Aku bilang aja, kalo emang kelakuan teteh tuh ga ada malunya, aurat diliat-liat. Dan genjotannya pun sangat menghentak-hentakkan tubuhku. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yang memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak.Farel melanjutkan menjemur pakaiannya. Tapi aku maklumi sih. Dan pancinganku gak sia-sia. “Gak papa Bud, kan nanti bisa lagi.” Kataku. Kepalanya yang tadi menunduk melihat hp nya, sekarang menengadah melihatku. Yang tidur dirumahku. Ahhahaaa mungkin takut membangunkan anak-anak yang sedang lelap tertidur.Setelah malam itu, kami jadi semakin dekat dan sering ngentod. “Hahahahhaa, serius amat sih ngejemurnya.” Kataku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia dengan polosnya bilang, kalau belum pernah ML. Dengan lahapnya dia mencium bibirku dan tangannya meremas-remas payudaraku.Dia lalu memintaku mengikutinya kekamar mandi tamu yang memang dekat dengan dapur. Dirumahku atau pun lebih bebas dirumahnya yang memang dia tempati sendirian. Hahahahahaaa.” Farel tertawa terbahak-bahak.Aku gak memperdulikan ucapan Farel soal pakaianku, yang ku fikir hanya bagaimana bisa dekat dengan Budi.
