Aku anak laki laki satu-satuya. Saat itu aku merasakan sebelah tangan Lidya menjalar ke bagian bawah perutku.“Okh..?!”.Aku tersentak kaget setengah mati, ketika tiba-tiba merasakan jari-jari tangan Limda menyusup masuk ke balik celana dalamku yg tipis, dan..“Lidya, apa yg kau lakukan..?” tanyaku tak mengerti, sembari mengangkat wajahku dari dadanya.Lidya tak menjawab. Sex Bokep Dan juga anak terakhir. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Lidya berada tepat di atas badanku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk badannya dgn jelas sekali. Apalagi sampai jatuh cinta. Aku memang tumbuh menjadi anak yg manja. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur badanku. Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Lidya memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Dan jarak umur antara kami cukup jauh juga. Sedangkan aku tetap diam, tak memberikan reaksi apa-apa. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Namun aku tak peduli dgn paha yg indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Lidya mulai menciumi wajah dan leherku. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indira menikah, umurku sudah 21 tahun.Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah.
