“Emmm, pengin nanya aja.”“Enggak kok, aku nggak pacaran sama Nita,” jawabku datar.“Ah, masa. Aku merebahku tubuhku yang terasa lemas di samping Mbak Indah, sambil memandanginya yang asyik mengusap meratakan spermaku di tubuhnya.“Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu Mbak Indah mengucapkan kata-kata itu.***
Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Indah. Bokep Jepang Tangannya meraih rudalku, diarahkan dan dimasukkan ke dalam lubang memeknya.“Oooooooooooohh ,” Mbak Indah melenguh panjang dan matanya kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Desisan Mbak Indah makin panjang, dan sempat ku lirik matanya masih terpejam. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar hand-bag dan menuju kamar. Emangnya kenapa sih, kok nyinggung-nyinggung Nita terus?” aku gantian bertanya.“Enggak kok, nggak kenapa-kenapa,” elak Sarah. Seterusnya merayap ke atasku, mengangkang tepat di depanku. Kuperhatikan wajah Mbak Indah mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Kulirik arloji menunjukkan jam setengah 9, berarti Mbak Indah terlambat setengah jam.“Sori terlambat. Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya.