“Eh Ahmad… makasi jas hujannya ya…, sini…sini, aku mau ucapin terima kasih…, kamu mau minta apa?”, kataku menggodanya. “Iya nie pak, jadi basah gini”, kataku sambil mengusap-usap dadaku yang membuat tetekku makin tercetak jelas. Live bokep ohhhhhhhhh………… ssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh…………”, desahku sambil tanganku mainin memiaw sementara tetek masih kebuka, meski udara dingin badanku hangat karna nafsu. jepit dunk di paha mbakaja gak usah di memiaw, gak bisa keluar nie nanggung “, katanya. “Apa gak risih susunya mbak diliat cowok di jalan, dan kita berdua disini?”, kata si Ahmad memberanikan diri. “Iya mbakmari saya antar, sebelumnya maaf kamar mandinya gak bisa dipake kalo mau ganti di belakang kantor aja, aman kok, motor Ahmad juga disana”, kata pak Abdul tanpa risih lagi sambil melihat tetekku. Sial bandot tua ini. Montok banget… , ra nganggo BH maneh”. “Wah makasi pak…., tapi saya bukan cewek murahan lo hanya karna saya gak sengaja berdandan gini (padahal sengaja)”, tegasku. “Pak Abdul tolong temenin saya ganti, saya takut ada orang ngintip”, kataku menggoda. “Susu susu opo? Setelah berpakaian lengkap akupun pulang dengan jas hujan pinjaman.
