oh.. Bokep Jepang enaknya”, terdengar lagi desahan nikmat dari mulut Mamaku sambil aku terus berfantasi gerakan apa yang mereka lakukan karena aku tidak bisa melihat mereka berdua secara langsung dan utuh.Kocokan pada penisku yang tadi pelan kini bertambah cepat mendengarkan desahan-desahan itu. Kontolku semakin tegang, akhirnya tanganku satu megeluarkan kontolku dari dalam celana, sementara yang satunya tetap menjaga celah itu tetap terbuka agar aku tetap bisa melihat kejadian dibawah sana. terus.. ah..”, terdengar suara Mamaku.“Angkat sedikit dong Mam, sst.. sstt.., enak Mam”, terdengar suara Papaku.“Enak Pap, oh.. ah.. crot.. ah.., sedot Pap.., ya.. Kejadian ini berawal pada suatu malam ketika aku terbangun karena merasakan ingin buang air kecil. Sony dan Rony sedang bermain di rumah tetangga sementara kedua orang tuaku belum pulang dari bekerja dikantornya. oh.. sst..”, hanya itu yang terdengar dari mulut Mamaku menjawab pertanyaan Papaku tadi.Birahiku mulai bangkit menghayal dan membayangkan apa yang dimaksud dari pembicaraan Papa dan Mamaku ditambah lagi desahan-deshan kecil yang keluar dari mulut Mamaku bercampur dengan desahan-desahan yang keluar dari film yang mereka tonton. “He.. oh.. oh.. Tangan indahnya kini sedang mengusap-usap lembut kedua payudaranya yang sebesar bola kaki dan sekali-sekali memutar kecil kedua puting susunya yang sedang mekar karena terkena guyuran air yang dingin.
