Dengan telaten dia memandikanku, mengusap dan menyabuni seluruh tubuhku, tak ada remasan remasan nakal seperti tamuku lainnya, benar benar diperlakukan seperti orang tua yang memandikan anaknya.Selesai mandi kami berpakaian dan melanjutkan ngobrol sembari menunggu taxi yang dia pesan, tentu saja aku harus menemani sampai taxi itu datang.“kamu kok nggak pernah main ke rumah lagi” katanya sembari menyerahkan amplop putih berisi uang.“maksud Bapak ? Bokep XXX anterin aku ya…please, ntar terlambat kalo naik taxi, mana macet lagi jam segini” Dita memohon dengan manja. Kalau aku ragu sama seorang tamu, maka akupun akan bersikap sok akrab.Hingga Pak Yanto memintaku melepas pakaian, aku masih belum menemukan jawabannya meski sudah kuusahakan memancing beberapa pertanyaan yang mengarah, tetap saja gagal.Tubuhku yang sudah telanjang duduk dipangkuannya, kami saling berhadapan, Pak Yanto belum juga melepaskan pakaiannya.“kamu memang menggemaskan, menggairahkan dan menggoda, tak kusangka akhirnya aku dapat kesempatan ini” katanya disusul ciuman lembut di pipi dan bibir, lalu turun ke buah dada dan sedotan pada putingku.Entah kenapa saat Pak Yanto mencium pipi dan bibirku, bulu kudukku berdiri, seperti ada getaran aneh menyelimuti tubuhku. Aku semakin yakin kalau Dita masih terlalu muda untuk profesi ini, jangan jangan dia masih SMA alias ABG, terlihat dari wajahnya apalagi postur tubuhnya yang belum
Malam Panas Doggy Dengan Istri Mulus Berbokong Montok
Related videos



















