Beberapa kali kami
beringsut, tapi belum juga sampai kepada sasarannya. Ku raba-raba tubuhnya, dia
mengeliat geli dan membuka matanya yang sayu. Bokep HD Saya agak membungkuk, karena aku
lebih tinggi. Sementara itu ia membelaibelai
lembut penisku dengan tangan halusnya, yang
membawa efek nikmat luar biasa. Sangat kontras
dengan warna kulitnya yang putih bersih. “Ya Bu, maaf”, akupun menuruti perintahnya.Lalu aku hanya menggerakkan pinggulku ala kadarnya
mengikuti gerakan pinggulnya yang hanya sesekali
dilakukan. Udara terasa dingin,
saya mendekapnya makin kencang. Ruaar biasa! Yang jelas semula saya sengaja menyenggol
tangannya…Mungkin karena terbawa suasana malam yang dingin dan
suasana ruangan yang syahdu, dan terdengar suara mobil
melintas di jalan raya serta sayup-sayup suara binatang
malam, saya dan bu Ida hanyut terbawa oleh suasana
romantis. Saya menjadi aman. Tiba-
tiba suatu dorongan tenaga yang kuat sampai diujung
senjataku, aliran darah, energi dan perasaan terpusat di
sana, yang menimbulkan kekuatan dahsyat tiada tara. Dia mengerang lembut, ketika jemariku
menyentuh bibir vaginanya. “Makasih. Udara terasa dingin,
saya mendekapnya makin kencang. Kami duduk
bersebelahan di sofa ruang tengah, dengan penerangan
yang agak redup. luaar..Min..”, rupanya ia orgasme.Puncak kenikmatannya diraihnya di atas tubuhku,
nafasnya berkejar-kejaran, terengah-engah merasakan
keenakan yang mencapai klimaknya.
