Wah,
nekat juga ini anak, pikirku. Kon ‘jik cilik ngono
kok..” (kamu itu masih kecil gitu kok). Bokep live “Sialan!” pikirku,
“Ngapain juga gitu ahh.. Lalu setelah puas
menggosoknya dari luar, dia mulai
menyingkap celana dalam Mas Zani
dan tersembullah kemaluan Mas Zani
yang sudah tegang keluar dari
sarangnya. “Sial!” gerutu Mas Zani. Di dalam
kamar Yeyen, aku disetelin sebuah
VCD porno, sambil diberi coklat Silver
Queen, sementara Mas Zani dan
Yeyen bermesraan berdua, berciuman
dan bercumbu. Karena aku sangat
terangsang, aku mulai meraba-raba
diriku sendiri. “Tidak pa-pa kok, ntar kita bisa
pinjam celana renang di sana..”. “Mau sich.., tapi aku tidak bawa
celana renang tuch..”, jawabku agak
kecewa. Hmm..,
sempat terpikir olehku, sebenarnya
itu tempat kos cewek atau cowok,
soalnya ada beberapa ciban (banci)
yang nongkrong di situ. Tersembullah
payudara Yeyen yang begitu aduhai,
putih mulus sekali seperti payudara
Chinese, Yeyen segera mengangkat
punggungnya, lalu Mas Zani
mencopot kancing BH-nya yang
berwarna krem. Hmm, aku
jadi mikir apakah dia juga suka obat-obatan dan..,free seks. Kemudian Mas Zani
memasukkan penisnya ke dalam
kemaluan Yeyen, “Uh.., uhh.., Ahh..”,
Sedikit kesulitan yang mereka
hadapi, sekarang Mas Zani sudah
mulai asyik menggesek-gesekkan
penisnya dalam vagina Yeyen. Tubuhku rasanya
nikmat sekali beberapa saat, lalu
terasa lemas dan sepertinya aku
merasa bersalah telah
melakukannya. Ternyata sepupu Mas Zani, “Mobilnya
mau dibawa papanya lho..”, katanya. Tidak berapa lama kemudian, Mas
Zani berhenti lalu bertanya, “Yen,
boleh sekarang?” Sambil tetap
merem, Yeyen cuma tersenyum dan
mengangguk.
