Dan akhirnya topi baja Daud mulai mencapai mulut lubang kemaluan Marina yang masih liat dan sempit. Bagaikan kesetanan ia memeluk dengan kuat. Bokep indo live “Eeegh.., yaa.., aakkhh.., oough..”, jawab Marina denganmendesah. “Tee.., russ.., Paak.., eeggh.., nikmat.., oough..!”, erang Marina. Rupanya ayah tirinya yang baru berusia tiga puluh enam tahun itu, telah lama menaruh rasa penasaran untuk mencicipi perawan yang masih ranum itu. Mata Marina terpejam, menantikan saat-saat mendebarkan itu. “aakh.., uuggh.., Paakk..”, Marina mendesah seiring menyemburnya air mani dari dasar lubuk kemaluannya. Bersamaan dengan tekanan kaki Marina Daud menyodokkan penisnya sedalam-dalamnya sambil menggeram kenikmatan, “Eeegghh.., Ooouugh..”. Kenikmatan itu bertambah ketika Om Jalil menarik keluar batang kemaluannya hingga menimbulkan gesekan yang mengguncang seluruh tubuh Ria. Hentakan pantat mereka semakin cepat terbawa nafsu yang seakan meledakkan dada mereka hingga, “Ooough.., Akuu.., keluaar.., sayang..”
“Akhuu.., aakhh..”. Om Jalil dan Ria sama-sama terkulai setelah keduanya mencapai puncak kenikmatan, sedangkan Marina merasakan denyutan-denyutan dalam liang vaginanya merindukan sentuhan kemaluan lelaki di dinding-dindingnya, semakin ia menahan gejolak nafsu itu semakin menggejolak nafsu itu dalam dadanya, akhirnya ia tak kuasa menahan diri, Marina bangkit dari duduknya lalu berlutut di hadapan selangkangan Om Jalil yang bersandar memejamkan mata di bangku sebelahnya, ditatapnya kemaluan Om Jalil yang menggantung lunglai, dibelainya kemaluan
