Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Bokep XXX Bosan dengan posisinya, Erik membalikkan posisi tubuhku menjadi telungkup. “Hhh..!!”
“Tidak apa-apa..kalau Erik..tidak apa-apa.” pikirku.Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Erik mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku. Sakit!! Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Kata Erik, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Jantungku terasa berhenti mengingat kejadian itu. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku.” Aku masih terisak. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Maria. Dia sangat memanjakan aku. “Aku..aku..sayang Erik”
“Erik adalah milikku..hanya milikku seorang”
Pikiranku berputar-putar memikirkan hal itu. Kenapa? Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya. Aku takut dibenci. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Celana dalamku juga akan dilepasnya.