“Pake kondom ya Mas.”
Maksudku juga begitu. Link bokep “Yeni,” katanya begitu dia muncul di pintu menyodorkan tangan. Pelukan kuperkuat, tangan kiriku turun meremas pantatnya. Kusebutkan nomornya pada si Besar ini. Kadang Aku menghentikan gerakan liarnya, sekedar mengambil nafas panjang. Ada yang lagi ngobrol, ada yang berdiri di depan cermin mematut dandanannya. “Pake kondom ya Mas.”
Maksudku juga begitu. Mulutku langsung menuju belahan buah dadanya. Aku jadi tertarik sama omongannya. Hanya sebentar, dilepas lagi dan mulai menjilati dari pangkalnya lagi. Hanya sebentar, dilepas lagi dan mulai menjilati dari pangkalnya lagi. “Servicenya apa aja?” akhirnya aku nanya ke Si Besar, tapi mataku masih ke ruangan. “Mas ini gak sabaran ya?”
Tak ada nada marah, masih ramah. Kupelorotkan kemben dan branya, bulatan buah dada kanannya langsung nongol. Maklum, sering “dipakai”. Tamu kan berhak memilih.”“Mas sering ngeseks ya,” kata Yeni ketika dia melepas kondom dan “memeriksa” isinya. “Kalo mereka service-nya sama gak?” tanyaku. “Sabar ya Mas…” katanya melepas pelukan. Pelukan kuperkuat, tangan kiriku turun meremas pantatnya. “Yeni mandi dulu ya Mas.”
“Ya, cepet ya.”Keluar dari kamar mandi Yeni berbalut handuk. “Pilih yang berdada besar,” katanya.
