Kami tumpahkan kerinduan kami. Kami saling merindukan kebersamaan ini. Bokep india Ibu mertuaku juga sayang sama kami, walaupun Riris adalah anak tirinya. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kerinduan. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Sumpah deh. Nanti kalau nabrak-nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama ibu mertuanya. Aku sering membayangkan ibu mertuaku itu kalau sedang telentang pasti vaginanya membusung ke atas terganjal pantatnya yang besar itu. Maklum baru 1 tahun berjalan. Aku masukkan persneling satu, dan mobil melaju pulang. Pelirmu ngganjel banget. Buu, maafin Tomy deeh. Ibu sebenarnya jadi malu sekali. Kadang-kadang aku demikian kurang ajar membayangkan ibu mertuaku disetubuhi ayah mertuaku, aku bayangkan kemaluan ayah mertuaku keluar masuk vagina ibu mertuaku, Ooh alangkah…! Ibu juga, punya anakya kok ya dimakan, diminum”, kataku menggodanya. Aku naik ke atas ibu mertuaku bertelakan pada siku dan lututku. Demikian juga pantatnya juga bahenol banget. “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas Toom.., Aduuh berantakan niih. “Okey…, buka dulu ritsluitingnya” , katanya. Istriku, Riris, sedang ditugaskan dari kantor tempatnya bekerja untuk mengikuti suatu pelatihan yang dilaksanakan di kota lain selama dua minggu.
