Rasanya saat itu aku sudah mulai lain. Bokep live Mak Yam pembantuku pulang kampung, Pak Rebo tukang kebun sedang ke tempat saudaranya. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget!“Kak Agun…, kuat juga”. Saat itu Kak Agun memelukku dan menghiburku,
“Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi kenang-kenangan buat kamu. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku melepas baju, aku pun tak kuasa. Aku melihat Kak Agun berdiri sambil menyandarkan sepeda sportnya ke garasi. Hanya CD saja yang masih terpasang rapi. Aku meringis dan menangis sesenggukan. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah kegadisanku di atas sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Namun malahan membuatnya semakin liar. Aku mendesis-desis merasakan sesuatu yang nikmat. Napasku satu persatu mulai memburu seiring detak jantungku yang terpacu. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget!“Kak Agun…, kuat juga”. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos Snoopy yang kupakai. Walaupun rasanya (katanya) nikmat saat itu aku merasa sakit sekali. Hanya kadang-kadang dia suka iseng, menggodaku. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku melepas baju, aku pun tak kuasa. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi keluar kota.