Sejenak ia memandang tajam ke arah televisi
besar itu lalu dengan gemas ia membanting remote TV itu ke lantai
setelah mematikan TV-nya. Bokep live “Ada
apa ini?”, gumamnya dalam hati. Edo masih tak bereaksi, ia seperti tak
mempercayai kejadian itu. Terlampiaskan
sudah nafsu seks dan dendam pada diri mereka masing-masing. “Teman Bapak sudah tiga puluh menit yang lalu pergi dari sini”, kata pelayan itu. Edo hanya terpaku. “Teman Bapak sudah tiga puluh menit yang lalu pergi dari sini”, kata pelayan itu. “Edo…., kamu dan aku memiliki masalah yang saling berkaitan”, katanya perlahan. Suasana riuh saat wanita pembicara itu bercerita
tentang seorang temannya yang bersuamikan seorang pria mata keranjang
doyan main perempuan. Sudah seminggu lamanya suami wanita itu belum
pulang dari perjalanan bisnis keluar negeri. Beberapa
menit keadaan menjadi vacum. “Ibu suka penis kamu Do, bentuknya panjang dan besar sekali. Tangannya tampak bahkan tak cukup untuk menggenggamnya, ukurannya yang
super besar dan panjang membuat dokter Miranti seperti tak percaya pada
apa yang dilihatnya. “Aku sudah bosan
bersabar terus, hatiku hancur, Do. “Kalau
begitu saya akan kontak anda mengenai masalah akomodasi dan acara
seminar yang akan datang, senang bertemu anda, Edo”, seru wanita itu
sambil kemudian berlalu.
