Ibu Tiri Menggoyang Batang Hitam Besar Dengan Mulutnya

Kebetulan, suamiku, Arsen (35) adalah seorang fan berat sekaligus sukwan salah seorang capres yang berlaga.Di tiap obrolannya dengan bapak-bapak tetangga, suamiku senantiasa mati2an membela jagoannya dan membantah isu2 miring perihal capres idolanya. Pak Dodo adalah orang pesisir, badannya gelap kokoh dan tegap, gemar bercanda dengan suamiku dan aku. Link bokep Tetangga kami pun maklum dengan pandangan politik suamiku yang spartan dibelanya.Bersebelahan dengan rumah kami adalah rumah kontrakan yang diisi oleh tiga orang mahasiswa rantau, Astu, Bondan dan Brian. Tanpa ragu, saya menelan dan menjilati cairan nikmat Brian yang berisi protein dan calon anak.Didalam rahimku, kurasakan kontol Boas lebih menusuk dengan tempo yang dipercepat, tangannya meremasi toketku semakin liar dan kuyakin Boas berada diujung ejakulasinya. Arsen tak berhasil merayu mereka memilih capres yang dibelanya, sebab menurut mereka capres Arsen masih banyak kekurangannya.Aku iseng menanggapinya, “Sogok aja pakai hadiah bang, biar mau nyoblos pilihan Papih, hihihi”“Apa hadiahnya mih… Mereka kan anak kaya… Masa saya mau kasih kamu?”Agak terkejut juga mendengar celetukan itu, memang masalah ranjang kami tak bermasalah selama ini, tetapi saya juga mulai bosan dan jengah dengan permainan suamiku di ranjang. Kami pindah dari komplek asrama itu ketika anakku hampir berusia tiga tahun.Ia sudah pintar berkata kata, dan sudah menganggap Pak Dodo

Ibu Tiri Menggoyang Batang Hitam Besar Dengan Mulutnya

Related videos