Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Bokep HD “Semuanya ini milikmu”, katanya sambil merentangkan tangan dan mendekatiku.Tubuh bugil polos itu kini melekat erat ditubuhku. Hening sejenak. Kemaluanku berdenyut-denyut memuntahkan spermaku ke dalam rahimnya. Ia menjulurkan tangannya minta digendong. Ini kesempatan emas. “Maaf”, katanya,”Aku tidak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dengan rasa bersalah.Pokok pembicaraan beralih ke anak-anak, ke sekolah, ke pekerjaan dan sebagainya. Mei, wanita Cina itu, memberikan alamat rumah, nomor telepon dan HP-nya. Ia mengenakan celana jeans biru agak ketat, dipadu dengan kaos putih berlengan pendek dan leher rendah. Pantatnya menggeletar hebat sedang pahanya semakin lebar membuka.“Aaa.. Seksi lagi.”
“Ah, Ardy bisa aja”, katanya tersipu-sipu sambil menepuk tanganku. Didorongnya aku ke atas ranjang empuk itu. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak terburu-buru. Aku mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Ia melolong keras.Pada saat itu kurasakan banjir cairan vaginanya. Wanita itu jelas turunan Cina. Kepalanya bergerak-gerak di atas rambutnya yang terserak. Ia mengenakan baju dan celana santai di bawah lutut. Apalagi sore itu Anita dan Marko akan dijemput kakek dan neneknya dan bermalam di sana.“OK. Aku juga akhirnya tahu kalau ia berusia 32 tahun dan telah menjanda selama satu setengah tahun tanpa anak. “Aku juga”, sahutnya, “Di dalam sayang.
