Scene III : Piaraan Mbah Centeng
Aku membuka mataku dan melihat Mbah Centeng yang masih dalam posisi tadi pagi yaitu sedang mengenyot puting kananku. Bokep XXX “bentar ya, gue e-mail si Wawan dulu biar dateng ke sini”. Setelah itu, aku mandi sambil ditemani oleh Mbok Tari karena aku masih merasa takut. “ok,,ok,,sip dah”, jawabku. Hei, aku baru sadar, kata orang-orang kalau sedang mimpi tidak terasa apa-apa dan tidak ingat semuanya, tapi kok aku merasa geli dan aku ingat kalau aktifitas terakhirku sebelum tidur yaitu rebahan di kasur. “boleh kenalan gak bos?”. “tapi, saya boleh pulang ke rumah kan?”. “kenapa sih sayang buru-buru?”. Jelas sekali, di celanaku basah hanya di bagian selangkanganku saja, karena penasaran, aku membuka celana tidurku, dan karena kalau tidur aku tidak memakai celana dalam, aku pun bisa langsung melihat vaginaku belepotan dengan noda putih. “ok non”. “ada apa Non, kok pucat begini?”. Aku jadi semakin bingung saja. “oh ya, gue lupa, nama gue, Charles Ganteng, biasa dipanggil Centeng”. Tiba-tiba ada seseorang masuk, setelah kuteliti ternyata orang itu adalah Wawan tapi telanjang bulat dengan penis yang cukup besar menggantung di tengah-tengah daerah selangkangannya. “oh, jadi mbah dukun gaul ya?”.