Goyangan Malam Ke-178: Kisah Panas Yang Menggoda

Itu sebabnya aku jadi terbiasa melakukan hubungan seks dengan suamiku di atas van, di pinggir jalan atau di siang hari di pasar malam saat orang-orang yang bekerja di pasar malam tidur.Penghasilan kami berjualan lumayan agak besar, itu sebabnya kami betah jualan kain.Pembeli kain kami biasanya perempuan, beberapa di antaranya perempuan muda yang berpenampilan seksi. Lelehan air mani Ilyas masih mengalir keluar celah memekku. Xnxx bokep masa Arki disuruh maen sama orang lain?”
“Kalau Arki mau, abang gak papa kok”
“Dia sendirian?”
“Sendirian”Aku bingung, sambil melap air mani suami yang meleleh dari memek, aku menatap mata suamiku dalam gelap. Aku diam sejenak pasang tarif “Dua ratus aja bang, err sekali ini”Suamiku keluar memberi tahu si supir, “Dua ratus ribu”
Orang itu mengeluarkan dua lembar merah dari dompet menyerahkan pada suamiku. “Ganas banget mas” aku memujinya. Aku sendirian di rumah lalu Ilyas datang ke rumahku setelah kuberikan arahan tempat tinggal. “Tunggu Mas…” aku memanggilnya pelan. Dia membetulkan celananya kembali. Aku tak peduli. Suamiku sangat senang melayani mereka dengan ramah. “Tunggu Mas…” aku memanggilnya pelan. Kali ini dengan dua kontol yang keras memuaskan syahwatku.Aku dibuat mereka orgasme beberapa kali sampai-sampai sangat kecapekan.

Related videos