Terasa suatu kenikmatan tersendiri pada syarafku ketika buah dadaku dipermainkan olehnya. Kemudian ia bahkan melepaskan celana dalamku. Bokep Jepang Satu persatu dibukanya kancing penutup blusku. Aku merasakan rasa sakit yang hampir tak tertahankan lagi. Aku merasa mual dan berkali-kali muntah di kamar mandi. Aku pun langsung menelan obat sakit kepala yang diberikannya.“Gimana sekarang rasanya? Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Rio. Dengan sekuat tenaga ia menambah dorongan kemaluannya masuk-keluar dalam kewanitaanku. Tapi, “Plak!” Ia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku. Oleh karena kencangnya ikatannya itu, tubuhku tertarik cukup kencang, membuat dadaku tambah tegak membusung. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku. Aku mengandung? Ouuhhh…” jeritku ketika jari-jemari temanku mulai menyentuh bibir kewanitaanku. Dari segi materi, memang aku tidak memiliki masalah, begitu pula dari segi fisikku. Aku bingung, apa status anak dalam kandunganku ini. Darah kelaki-lakiannya dengan cepat semakin tergugah untuk menggagahiku. Bales budi dong!”“Iya, Rio. Ayahku yang berkedudukan sebagai seorang pejabat teras sebuah departemen memang memberikan nafkah yang cukup bagiku dan ibuku, walaupun ia bekerja secara jujur dan jauh dari korupsi, tidak seperti pejabat-pejabat lain pada umumnya.
