Gak lama kok”, kataku segera sambil menengkurapkan tubuhku ke tempat tidurnya.“Ya ya Tuan, kaosnya di buka dulu Tuan” kata Mbak Narti sambil mengambil body lotion yang tersedia di kamarnya.Aku membuka T-Shirt dan kembali tengkurap. “Ohhh ohhh ohhh Tuan” desahnya makin keras. Sex Bokep Kami biasa memanggilnya Mbak Narti saja.Mbak Narti usianya 35 tahun, berperawakan sedang, kulitnya putih bersih, dengan rambut hitam legam sebahu. Tolong pijetin saya dong, badan saya pegel-pegel nih!” jawabku agak gugup. Dan benar saja, tak lama Mbak Narti menjerit, “Woah, aku keluar lagi Tuan!” Kembali tubuhnya menjadi kejang, vaginanya berkedut cepat, lahar panas kembali menyembur dan kali ini penisku dibanjirinya.Aku membalikkan tubuhnya, mengangkat sebelah kakinya keatas dan menggenjot vaginanya dari samping. hehe”“Kapan-kapan pijat saya lagi ya Mbak?” kataku. Dengan kaget dia bertanya, “Oh eh ah ada apa Tuan?” Sambil berusaha menutupi dadanya yang cuma tertutup kain sarung itu.“Anu, Mbak bias mijet enggak? eghh”Masih sempat dia menarik jari-jari tanganku dan kembali terdengar suara, “Cklak.. ahhh.. Sunarti, namanya. Pijatannya cukup keras dan aku mulai merasa tubuhku merasa lebih segar.
