Padahal tadi Lidya sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan. Bokep india Lidya melepaskan pagutannya dan menatapku, Seakan tak percaya kalo aku sama sekali tak bisa apa-apa.“Kenapa diam saja..?” tanya Lidya merasa kecewa atau menyesal karena telah mencintai laki-laki sepertiku.Namun tak.., Lidya tak menampakkan kekecewaan atau penyesalan Justru dia mengembangkan senyuman yg begitu indah dan manis sekali. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Namun aku masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulakukan. Aku memang tak mengerti dgn kekecewannya. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Anehnya, hampir semua kawan mengatakan kalo aku sudah pacaran dgn Lidya, Padahal aku merasa tak pernah pacaran dgnnya. Bahkan dia sering main ke rumahku, Bapak dan Ibu juga senang dan berharap Lidya bisa jadi kekasihku.Begitu juga dgn Mbak Lisa, sangat cocok sekali dgn Lidya Namun aku tetap tak tertarik padanya. Lidya hanya diam saja. Kehangatan badannya begitu terasa sekali. Aku benci dgn suaminya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Lidya memeluk dan menciumi wajah serta leherku.
