Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang d ibisikkannya. “Tidak…, tidak ada apa-apa, sahut Linda sambil merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Xnxx bokep Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Katanya cuma mau merayakannya sama kamu”, kata Tante Maya Iangsung memberitahu. Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa.“Ke kamarku, yuk…”, bisik Linda mengajak. Kehangatan tubuhnya begitu terasa sekali.Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Sementara bagian bawah tubuhku semakin menegang serta berdenyut.Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dengan suara tertahan akibat hembusan napasnya yang memburu seperti lokomotif tua. Tiba-tiba saja Linda. Apalagi sampai jatuh cinta. Aku tidak rela Mbak Indri jadi milik orang lain. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, walau usiaku sudah cukup dewasa.Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indri menikah. “Cinta…?” aku mendesis tidak mengerti.Entah kenapa Linda tersenyum. “Iya, Tante. “Tapi apa nanti Mama dan Papa kamu tidak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tidak mengerti keinginannya.Linda tidak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. Aku memang terlahir dari keluarga yang cukup berada. Linda bersama Mamanya yang usianya mungkin sebaya dengan Ibuku.
