“Nah, sekarang giliran gua !” sahut Din sambil meraih kakiku dan membentangkannya. Bokep HD Tak lama kemudian, si sopir pun mencabut penisnya dari anusku, dibiarkannya aku ambruk telentang di lantai. Leher dan bahuku juga tidak luput dari cupangan-cupangan yang dilancarkannya hingga meninggalkan bekas cupangan dan ludah. Dia berdiri di sampingku mengocok penisnya hingga menumpahkan isinya di badanku. Tak lama kemudian, truk itu berjalan ke arah sini dan berhenti tak jauh dari rumahku. Kulihat si sopir menuangkan air dingin dari kulkas dan meminumnya, dia juga melihat-lihat isi kulkasku, kemudian diambilnya sekotak susu kecil Indomik dan kembali menghampiri kami. Pelan-pelan aku mulai mikir yang jorok-jorok, pagi-pagi gini niat isengku sudah timbul. Suatu hari aku bangun pagi sekali, hari itu aku kuliah siang jam sebelas sementara jam di kamarku masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Aku membalas senyuman nakal mereka sambil mengemut jariku yang belepotan sperma. “Pagi Bang !” balasku
“Eh…Bang tunggu bentar, di dapur masih ada lagi sampahnya nih, sebentar ya !”
Aku mematikan rokokku dan turun sambil membawa piring dan gelas bekas sarapan tadi, setelah menaruhnya di pencucian aku langsung ke depan membuka pintu. Kunikmati sarapanku di serambi balkon sambil menikmati udara pagi yang segar, suasananya tenang dihiasi oleh kicau burung dan kupu-kupu beterbangan