Kemudian aku paksa duduk dia. “Enggak”, jawabnya sambil menyuap makanan yang kuhidangkan. Sex Bokep Kulihat matanya segera menerobos belahan dadaku dan ‘menjilat’ toketku. Posisi sudah berubah menjadi posisi normal dan dia terus semakin cepat gerakkannya, dan aku bilang ke dia untuk nyampe sama-sama. Pinggulku bergerak-gerak gelisah mengimbangi serbuan lidahnya. Dia dengan sabar menunggu, menekan pelan, sangat pelan. ”Nikmati aja” , ujarnya. Jilatan dan hisapan yang dilakukannya membuat aku menggerinjal hebat, menggeliat-geliat di bawah tekanan kedua tangannya pada pinggulku. ”Ya om…………ohhh..Ines ’ga tahan…lagiii…”, jeritku parau ”Ahhhhhhhh……………………….Om………..Ines nyampe om…ohh” ,jeritku. Tapi dia tidak sampai memasukkan lidahnya ke dalam no nokku. Dia takut pejunya keluar di dalam aku, tapi aku sudah bilang biar keluar di dalam. Tapi dia tidak bisa lama-lama, dia bilang sudah tidak tahan lagi, tapi aku tidak ingin selesai sekarang, aku sedang benar-benar menikmati kon tol besarnya. Aku diam saja, membereskan peralatan makan dan kubawa ke dapur. Kemudian dia mencium aku dengan nafsunya dan aku pun menerimanya dengan saling menghisap lidah. Beberapa menit situasi itu berlangsung. Belum sempat aku puas dia akhirnya ngecret juga terasa berkali-kali pejunya keluar dari kon tolnya. Dia meraih tubuhku dan merebahkannya di tempat tidurnya.
