”Tolong ambilkan semprotan serangga di gudang ya Pak..cepet ya Pak..atau..”, tidak terdengar lanjutan kalimatnya. Tina berdiri di balik pintu dengan menutupi sedikit bagian tubuhnya dengan handuk. Live bokep Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku. Selesai menyelesaikan buka komputer aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka. ”Nggak Pak..bener. ”Atau..Bapak yang masuk pukul kecoaknya..mumpung masih ada”, lanjutnya. “Heh..ya iya”, kujawab dengan nyengir. Tina juga menatapku. Kemudian mengambil segayung air dan diguyurkan ke badan depanku. “Makasih ya Tin“. ”Kamu mau burungku kumasukkin..hmm.. ”Aahh..hmmppff”, erangnya. “Sedikit putih ternyata anak ini. Pentilnya nggak terlalu besar. Kembali sebisa mungkin kutahan perkembangannya. ”Jjanggann Ppakk..jorok..”, dengan dua tangannya menahan laju kepalaku. Kubuka pintu kamar mandi sedikit, lalu kuintip letak kecoaknya, belum terlihat. Mengambil lagi segayung, diguyurkan ke perut dan punggung ditambah senyum manisnya. Pinggangnya tidak berlemak. Aku menggerakkan tubuh pelan-pelan, kunikmati jepitan dinding-dindingnya yang masih kuat. Cegluk, suara ludah yang kutelan. Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan seiring kecupan dan ciumanku di belakang leher dan daun-daun telinganya.