Tanganku perlahan-lahan menyusup dari sebelah atas, mengusap lembut gumpalan buah dada Reina yang sedikit tersembul,
“Ahhhhhh…., Mayyyyy… Ohhhhh”He he he sepertinya Reina agak terlena nih, matanya terpejam-pejam , sesekali bibirnya mendesis-desisSaatnya aku melakukan “Shock Therapy ala Maya”, “Hup!!!! Bokep live Pak Dion mengeluarkan DVD player portable kemudian memutar sebuah piringan DVD. “Vivi tampak kaget sambil menatap ekspresi wajahku yang ketakutan. Aku menelan ludah,
Mengingat kejadian tadi siang disekolah
Tubuhku merinding, ada rasa takut.., was-was dll T_T
Aku pun menutup buku harianku.============================================================================Beberapa hari ini terasa mencekam. Maksudku melepaskan serangan perawan…..!! Upssssss.. Aku menelan ludah,
Mengingat kejadian tadi siang disekolah
Tubuhku merinding, ada rasa takut.., was-was dll T_T
Aku pun menutup buku harianku.============================================================================Beberapa hari ini terasa mencekam. Bandot tua! “Kree ketttttt” Suara pintu Wc yang jangan terpakai itu, hmm, lumayan bersih. “Ahmmmmmmhhhhh…. “Maya.., Gelii.., aduhhh ni anak.!!.Emmmmhhhhhhh” Reina protes sambil menepiskan tanganku. Ehhhh….bukan !! “Vi, aku takut…” aku menekuk wajahku. “Aku menjawab sambil mencium pipi Vivi. “Nahhh… Ira kamu temani Pak Romi….” Pak Djono mendorong punggung gadis itu. “kata-katanya yang lebih spesifik… hmmm apa ya ? “Essttt…, bibir memeknya…” tangan si om yang duduk disebelah kanan merayap dan menggesek-gesek belahan bibir vaginaku, kemudian tangannya kembali merayap naik merayapi pangkal pahaku. Aku menggelinjang kegelian ketika merasakan remasan lembut diselangkanganku.
