Ia lalu memeloroti celana dalam Dian ke bawah, sehingga kedua belahan pantat Dian tidak ditutupi sehelai benang pun. Bokep XXX “AAAAAAAAH” teriak Dian sekeras-kerasnya, jauh lebih keras daripada saat dipukuli. “AAAAAAAAH” teriak Dian sekeras-kerasnya, jauh lebih keras daripada saat dipukuli. Sudah 3 bulan terakhir saya menunggak kepada kepala preman tersebut.Suatu hari Sabtu, saya sedang melakukan rutinitas seperti biasanya ketika tiga orang preman yang biasa menagih hutang datang ke toko saya.“Koh, bos udah gak sabar lagi nih. Bulls**t! Setelah si Hitam dan si Kumis menjauh dari Dian, si Hitam mengayunkan cambuknya ke arah pantat Dian. Nama saya adalah Aseng. Ia lalu menyibak celana dalam Dian dan mencucukan jarinya ke liang kewanitaan Dian. Si Kumis lalu memaksa Dian untuk menungging, sehingga pantatnya menjulang ke atas. Lalu si Kumis yang gantian menampar pantat Dian yang sebelah kanan. Pantatnya yang kenyal itu bergetar, seiring dengan bunyi teriakan yang memilukan dari mulutnya. Terlihat bekas merah di pantatnya yang putih mulus itu. Kami diwajibkan membayar sejumlah uang sewa setiap bulannya. Cambukan demi cambukan menghajar pantat Dian, meninggalkan garis-garis merah. Ia lalu memeloroti celana dalam Dian ke bawah, sehingga kedua belahan pantat Dian tidak ditutupi sehelai benang pun. Kita emang gak salah pilih!” ujar si Hitam.
