Kemudian aku memperhatikan garis-garis tangannya. Verika sendiri sudah lemas dan tidak bertenaga, tetapi masih terdengar desahan dan rintihannya. Bokep live Verika memandang aku dengan ragu-ragu, kemudian dia menyodorkan tangan kanannya. Tetapi aku tahu ada tiga motel di Daan Mogot, kami menuju ke motel yang berada di sebelah kiri (kalau mengarah ke perempatan Grogol). “Gua mau kalian semuanya berada di kamar ini!” kata Verika. Menakjubkan! Dalam sekejap lepaslah kaos Verika dan terpampanglah tubuh mulus dia yang tidak bercacat sedikitpun. Aku melihat tangan Angga mengelus pahanya. Maju atau mundur ya? Verika menjerit tertahan. Aku berusaha membuka ritsluiting rok mininya sedangkan Okky dan Angga berjuang membuka handuk yang dililitkan di dadanya. Verika tetap berbaring di kasur dan Angga membukakan pintu. Karena takut Angga dan Okky melangkah lebih jauh segera saja aku mencopot pakaian aku hingga hanya mengenakan celana dalam. Verika meronta dan berkata,
“Udah… gua bilang… udah!” kami menghentikan segala tindakan kami dan aku berjalan menghampiri Verika. Benar loh kemaluan Verika masih terlihat sempit dan berwarna kemerah-merahan. Bayangkan saja empat puluh buah jari, delapan tangan, dan empat lidah, wanita mana yang tahan? Tidak berapa lama kemudian terdengar teriakan histeris Verika. Dalam sekejap lepaslah kaos Verika dan terpampanglah tubuh mulus dia yang tidak bercacat sedikitpun.
