Bokong saya diputar-putar, dan nafsu seks saya semakin bertambah. Disapunya dengan bibirnya semua daerah sensitif di sekitar mulut, dada dan leher. Bokep XXX Dia saya panggil, saya minta dia memijati badan saya. Resminya anak itu adalah anak Pak Fahri (nama samaran). Tetapi saya tidak mau. Hanya saja dia tidak tinggal serumah dengan saya. Kebetulan Pak Fahri mem-booking saya. Tetapi sudahlah itu bukan urusan saya. Yang jelas setelah itu tiap hari Selasa dan Kamis saya berkantor di kantor Pak Fahri. Itu rahasia perusahaan.Tetapi yang jelas, sebagai seorang penjaga putri cantik, atau penjaga “kebun wisata”, sekali waktu dia saya beri kesempatan untuk mencicipi atau menikmati keSantian “kebun” itu. “Dasternya ditarik ke atas saja Dik Yuda”, kata saya waktu dia mulai memijat bokong. Lalu apa keuntungan Pak Fahri? Kenalkan namaku Santi. Tetapi saya tidak mau. Itu tentang tarip. Yang jelas setelah itu tiap hari Selasa dan Kamis saya berkantor di kantor Pak Fahri. Ini sudah penghasilan bersih, sudah merupakan “take home pay”. Semua aturan ini saya buat dari hasil pengalaman menjadi cewe bokingan selama 3 tahun (saya berniat berhenti menjadi cewe bokingan dua tahun lagi, bila modal saya sudah cukup).
