Setelah masuk hampir semuanya, jari kubengkokkan ke arah atas dengan tekanan yang cukup terasa agar kena ‘G-spot’-nya. “Ika… aku… aku…” Karena menahan rasa nikmat dan gatal yang luar biasa aku tidak mampu menyelesaikan ucapanku yang memang sudah terbata-bata itu.“Mas Bob… mas Bob… mas Bob! Bokep XXX Sampailah jari-jari tanganku di tepi kiri-kanan bibir luar memeknya. . Dengan gemas dan ganasnya aku membenamkan wajahku ke belahan dadanya, sementara kedua tanganku meraup kedua belah payudaranya dan menekannya ke arah wajahku. Kontholku kutekankan ke punggungnya yang kenyal. Kemudian aku menempelkan kontholku yang menegang ke punggungnya. Prut! “Auwww!” pekik Ika.Aku diam sesaat, membiarkan kontholku tertanam seluruhnya di dalam memek Ika tanpa bergerak sedikit pun. berarti selama aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku merasa semakin ditantang. Pijitan dinding memek itu memberi rasa hangat dan nikmat pada batang kontholku. Bibir memek yang mengulum batang kontholku pun sedikit ikut tertarik keluar, seolah tidak rela bila sampai ditinggal keluar oleh batang kontholku. ‘Mas Bobby, gue ngerjain tugas kelompok bersama Niken dan Wiwin. mas Bob…”
Jan-jari tangan Ika yang lentik meraih batang kontholku yang sudah amat tegang. Ika menggelinjang. Crok! namun berkulit lembut. “Neng Ika ini… Nanti Kak Dainya ngamuk dong.”
“Kak Dai kan tidak akan tahu…”
Aku kembali memaki dalam hati.
