Arline memejamkan matanya sambil terus mendesis dan melenguh. “Saya mencintai kamu, Arline,” Hamzah mengungkapkan perasaan itu dengan tenggorokan tercekat. Live bokep Kalau pun kemudian, si ibu dengan ekspresi wajah lega dan ucapan terima kasih tak terhingga, lalu memberikan uang sebagai penghargaan atas ‘jasa’ nya, dan kemudian dengan halus si sopir itu menolaknya, itu semata-mata karena apa yang telah ia lakukan sudah menjadi tugasnya. Ia menurut saja walau merasa canggung karena baru pernah seorang wanita mengajaknya masuk ke kamarnya seperti ini. Pada mulanya perlahan hingga beberapa gerakan, akhirnya Arline semakin cepat. “Michael…Mom said don’t play it here…now you see!” sahut seorang wanita
Hamzah memungut mainan itu dan memberikannya kembali pada si bocah berparas blasteran bule itu. “Hamzah…ayo kamu bisa! Kamu seharusnya hidup lebih layak, terhormat dan bernilai. “Eh…maaf ya Mbah,apa saya….”
“Nggak apa-apa Bang. “Abang capek? Ia sudah menabah-nabahkan hati untuk siap menerima kemungkinan terburuk. Jadi pada jam-jam tertentu–biasanya petang hari–Hamzah menjemputnya di rumah tersebut, membawanya ke tempat yang senantiasa berbeda-beda tergantung mana yang ditunjuk wanita itu, lantas mengantarnya kembali pulang setelah ‘bisnis’-nya usai pada jam-jam tertentu pula.