Diteruskannya dengan menarik dan memelukku tepat di bawah siraman air dari
shower. Kuperhatikan wajah Mbak Mira
mirip ayahnya sedang Farah mirip ibunya. Bokep live Mbak Mira membuka mata dan memberi isyarat
padaku agar duduk bersandar di dinding kamar mandi. Kemudian
turun lagi ke bawah, ke perut, berhenti di pusar. Kudaratkan bibirku di bibir vaginanya,
kukecup pelan. Agen BandarQTapi aku sudah tidak peduli. Dalam perjalanan di bus, aku tak
tahan melihat Mbak Mira yang merem sambil bersandar. “Emmm, pingin nanya aja.”
“Enggak kok, aku nggak pacaran sama Mela,” jawabku datar. Kutindih
sambil mulutku melahap kedua toketnya, sementara tanganku meremasnya
bergantian.Erangannya, desahannya, jeritan-jeritan kecilnya
bersahut-sahutan di tengah gemericik siraman air shower. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di
dadaku. “Ingat ya, jangan pernah sekali-kali kamu lakukan sama Farah. “Tapi .. Kemudian kurasakan Mbak Mira melepaskan bibirnya dari bibirku,
pelahan menyusur ke bawah. “Oooooooooooohh ,” Mbak Mira melenguh panjang dan matanya
kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam vaginanya. Kamu tunggu dulu ya, aku beresin
ini dulu,” Farah agak memaksaku sambil membenahi catatan-catatan rapat.
