Maka aku berkelana di bukit itu mencari kupu-kupu, sementara kawanku menantikan di warung.Aku telah bisa lagi 2 kupu-kupu yang warnanya tidak sama, tinggal satu lagi. Live bokep Pasti saja aku sanggupi asal dipinjami kamera om. Kasurnya keren, jendelanya menghadap danau”, katanya sambil mengajakku. Kawan2 bersiul menggoda kami yang berlangsung menuju kantin. “Mati dah aku”, Tia menepuk jidatnya sendiri. “Ayo ambil kameranya”, katanya, Aku segera mengambil kamera, dan saat kembali kekamarnya.. “Posenya bagaimana?”, dirinya duduk ditepi ranjang. Mesikipun proses ganti bajunya lumayan cepat, tapi aku sempat menonton tubuhnya atletisnya yang hanya tertutup bh dan celana dalam. Menuju suatu rumah yang katanya milik orang tua Tia dan dirinya minta tolong aku memasukkan koper dimobilnya ke dalam rumah. Tia segera mengambil seluruh gambar, memasukkan ke tasnya dan beranjak pergi. Itupun belum tahu hasilnya sebab filmnya belum di cuci cetak. Tapi dirinya suruh aku jalan bersama naik mobilnya. Tia tetap berlagak judes, tapi diam dan mengikuti arahan gayaku. Aku kearah pinggulnya dan menempelkan penisku di memeknya mencoba posisi yang pas untuk dipotret. “Aku bakal bakar klisenya.
