Tidak lama, Robby mengalami ejakulasi yang kedua kalinya. Aku sempat kaget karena belum tentu anak yang dikandungnya itu adalah anakku. Sex Bokep Kami lebih banyak diam, walau Fadli berusaha mencairkan keheningan malam dengan gitarnya.Esoknya, pagi-pagi sekali Wulan minta segera pulang. Untuk beberapa menit lamanya Wulan meronta, sampai akhirnya dia diam pasrah. Wulan berteriak sambil mempertahankan celananya agar tidak melorot. Aku hanya melihat, matanya polos menerawang jauh langit di atas sana yang menguning pertanda malam akan segera tiba. Warnanya putih kemerahan. Robby memerintahkan aku dan Doni memegangi kedua tangan Wulan. Wulan mengiba, “Aduhh.., sudah dong Ro.., ampun.., sakit Rob”. Aku memeluk dan membelai rambutnya. Dia menyemprotkan sperma banyak sekali ke dalam vagina Wulan. Dalam keremangan senja aku masih dapat melihat matanya yang indah berkaca-kaca. Tubuhnya mengejang. Tubuhnya mengejang. Kami lebih banyak diam, walau Fadli berusaha mencairkan keheningan malam dengan gitarnya.Esoknya, pagi-pagi sekali Wulan minta segera pulang. Dia lalu duduk mengangkangi tepat di atas dada Wulan sambil tangannya terus membungkam mulut Wulan. Untuk beberapa menit lamanya Wulan meronta, sampai akhirnya dia diam pasrah. Singkat kata, sampailah kami pada sungai yang dituju. Cepat-cepat kami berlari mencoba menyelamatkan Wulan (kami mandi hanya menanggalkan baju dan celana panjang, sedangkan celana dalam tetap kami pakai).
